TRAGEDI SAAT KEMAH KONSERVASI
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA
2007 Juli 18-24
Kegiatan yang diselenggarakan oleh PALAPA Berastagi yang berkarjasama denagn USAID ISP,yang dihadiri oleh kader-kader peduli lingkungan di danau lau kawar kaki gunung sinabung tanah karo,
“Dengan tema selamatkan lingkungan dengan tangtan mu”
Saat itu saya (G0PALA) dan teman saya ari (KURAWA) sedang mengerjakan tugas yang di berilkan oleh panitia saat kemah konservasi di pinggiran danau lau kawar,dengan asik kami bercerita tentang pengalaman rimba yang kami alami masing-masing lalu datang Thomas (RGS) dengan gaya reggae mannya dengan yakin memberikan sepanduk untuk dipajang diantara dua pohon pinus di pinggir danau,aku dan aripun dengan sigap memanjat pohon tersebut,belum selesai kami memsang sepanduk tersebut terdengar jeritan ibu-ibu yang panic melihat anaknya terbawa arus danau dengan cepatnya,tak mau diam aku (GOPALA) dan ari (KURAWA) dengan sigap turun dari pohon dan berlari mengejar anak yg hanyut terbawa arus tersebut,dengan cepat kami membuka baju dan berenang mengejar,namaun apa yang terjadi seluruh tetua menuruh kami kembali ke tepi danau, dengan lantang mereka berkata “MAU MATI KALIAN”
Dan mereka menyuruh kami membawa rakit bambu untuk mengejar korban,namun sayangnya rakit tersebut tidak memiliki pendayung,hingga kami berenang samabil membawa rakit tersebut,wach mau mati karma capek kurasa,dinginnya air danau kurasakan hingga tulang ini kaku,namun tak mundur,kami terus berenang walau stamina ini telah habis 30 ya kurang lebih 30 menit kami berenang mengejar korban tersebut,dan kami berhasil meraih rakit yang ia tumpangi,dengan rasa takut ia berkata TOLONG dan dengan tenang kami menyikapinya dan berusaha meykinkannya smua ini telah berahir dan jangn takut karma ada kami disini,suara sorakan gembira terdengar dari bibir danau sorakan dari teman-teman kader lingkungan yang memberikan dukungan kepada aku dan ari karma berhasil menyelamatkan anak kecil yang berusia 4 tahunan itu,lalu kami berenang kembali ke tepi danau,leah kurasa dingin yang menusuk yg bisa menyebabkan hipotermia pad tubuh, dan rasa takut ada didalam air yang menurut warga sekitar sangat berbahaya,, naun tak gentar kami tetap berenang.
Dan tiba kami di pinggir danau,dengan rasa haru orang tua korban menangis dan mengucapkan terima kasih sembari menciumi kami,rasa bangga kami berdua,namun itulah pendidikan yang kami dapat dari ini semua,nyawa begitu berarti,dan smua teman kader peduli lingkungan memapah kami yang lemas berenang dalam air yang suhunya tidak tentu,dan kami berdua drop dan jatuh sakit,begitu dahsyat pengalaman itu,dan aku menyadari devisiku bukan SAR namun JUNGLE SURVIVAL namun aku mampu mengevakuasi korban,karma apa pendidikan yang telah ku alami selam 3 bu;an di rimba belantara yang hanya mengandalkan FILLING BABI hahaha,
Thanks buat instrukturku yang telah mendidik aku selama ini:
*Acong MAPALA UMSU ditahun 2003,2005-2006
*Black MAPALA UMSU diathun 2004
*Marison RANGER GUNUNG SINABUNG ditahun 2007
*King RANGER GUNUNG SINABUNG ditahun 2007
*Thomas RANGER GUNUNG SINABUNG ditahun 2007
*Eva PALAPA/RGS ditahun 2008
*Erick KPL KARSID ditahun 2009
Beserta lembaga-lembaga Pecinta Alam lainnya yang membuka pintu untukku bisa bertukar pikiran tentang kelestarian lingkungan,
*GURKA *PALASTA *KOMAPAL *GUMPALAN
*CHIPA-CHIPA *RGS *MAPALA UMSU *KOMPAS USU
*KEBASPALA *KPL KARSID *KURAWA *JUNGLEPA
*GAPALATAS *PALAPA *MPK BEM STEMIK KAPUTAMA
*SISPALA SMAL BINJAI
Day rastafara
(Jack mayat)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar